Kerusuhan Batam, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi memperkirakan, kerugian langsung yang diderita pengusaha akibat kerusuhan di Batam kemarin mencapai Rp 10-20 miliar. "Yang lebih besar adalah kerugian tak langsung, seperti pembatalan order dan penundaan investasi," ujarnya.
Meski kerusuhan itu hanya menimpa satu dermaga, muncul kepanikan di kalangan pengusaha. "Ini salah satu dermaga terbesar di Batam," kata Sofjan. Sebagian tenaga ahli, yang kebanyakan warga asing, pun telah kabur ke Singapura.
Pernyataan berbeda diungkapkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan. Ia menegaskan, kerusuhan di Batam tak akan berdampak pada penurunan investasi asing. "Karena kejadian itu sangat corporate-centric dan tidak unik," katanya. Walau demikian, menurut Gita, pemerintah tidak mengesampingkan kasus ini untuk menjamin iklim investasi tetap baik.
Sofjan menyesalkan kejadian ini. Sebab, di saat pemerintah mati-matian mendatangkan investasi ke Indonesia, justru tak ada jaminan dan kepastian hukum. "Mengapa sekarang orang cepat marah? Kejadian di Priok belum hilang, ini terjadi lagi di Batam. Sangat menakutkan bagi investor," katanya.
Kejadian ini diwarnai aksi para pekerja di perusahaan galangan kapal PT Drydock World Graha, Tanjung Undang, Batam, Kepulauan Riau, yang melakukan demonstrasi dan membakar fasilitas perusahaan. Selain kantor dan bangunan penyimpanan barang, sedikitnya 20 unit mobil sedan hangus terbakar. Tak ada korban tewas, namun sedikitnya sembilan orang terluka: lima warga asing dan empat karyawan.
Kepala Kepolisian Kota Besar Batam Rempang dan Galang, Komisaris Besar Leonidas Braksan, mengatakan kerusuhan berawal dari perkelahian antara karyawan dan seorang supervisor berkewarganegaraan India. "Karyawan merasa kesal karena ada perkataan supervisor yang tak pantas sehingga menyakiti perasaan karyawan," tuturnya
Thursday, April 22, 2010
Kerusuhan Batam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment